Komponen SIG (Sistem Informasi Geografis), Ketahui Tahapan Kerjanya

Jakarta – Dalam era di mana informasi geografis semakin mendominasi pengambilan keputusan, Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi kunci utama dalam mengelola dan menganalisis data berbasis lokasi.

Komponen-komponen yang membentuk fondasi SIG memainkan peran penting dalam merancang peta digital, melakukan analisis spasial, dan menyediakan wawasan geografis yang mendalam.

Lantas, apa saja komponen SIG (Sistem Informasi Geografis)?

Pengertian SIG
Menurut Burrough (1986), Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan, dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

Menurut Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi mengenai daerah di permukaan bumi.

Sedangkan menurut Aronoff (1989), Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sekumpulan prosedur secara manual maupun berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisis data yang bereferensi geografik.

Dari beberapa definisi ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang menggunakan pemrosesan komputer untuk mengelola data spasial dan non-spasial.

SIG memiliki kemampuan untuk menyimpan, menganalisis, dan memanipulasi data, sehingga menghasilkan informasi yang berhubungan dengan aspek geografis.

Komponen SIG
1. Data

Data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan komponen kunci dalam fase awal yang memengaruhi hasil akhir informasi. Oleh karena itu, kualitas informasi yang dihasilkan oleh SIG sangat ditentukan oleh kualitas data yang digunakan.

2. Aplikasi
Popularitas Sistem Informasi Geografis (SIG) meningkat secara signifikan karena kemungkinan penggunaannya yang sangat luas. Teknologi GIS diterapkan di berbagai sektor seperti pariwisata, pertanian, pertambangan, dan bidang lainnya.

Kemampuan SIG yang dapat diandalkan memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam, sementara keluaran SIG yang bersifat spasial memberikan kemudahan dalam pemahaman dan deskripsi bagi para pengambil keputusan.

3. Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat keras adalah komponen fisik yang dapat dilihat dan disentuh, berfungsi sebagai pendukung dalam menjalankan operasional komputer

Perangkat masukan termasuk mouse, digitizer, pemindai
Komponen proses melibatkan harddisk, prosesor, dan memori
Perangkat keluaran mencakup printer dan monitor
4. Software (Perangkat Lunak)
Software atau perangkat lunak merupakan program komputer yang menghubungkan antara pengguna komputer dan perangkat keras yang digunakan.

Software sistem (System Software), seperti Sistem Operasi (OS) seperti Windows 8, Ubuntu, Windows 10, Mac OS X, dan Linux
Software aplikasi (Application Software) termasuk Office, iWork, Adobe Photoshop, ERDAS, ArcGIS, dan Quantum GIS
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
Keberadaan data, perangkat keras, dan perangkat lunak yang optimal tidak akan menghasilkan operasi produk yang efektif dan efisien tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencukupi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Pengoperasian Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis komputer melibatkan proses yang terpisah, yang dapat diibaratkan sebagai kombinasi perangkat lunak, perangkat keras, dan manajemen yang lengkap.

Untuk memastikan fungsionalitasnya yang efektif, operasinya harus dijalankan di bawah pengelolaan yang tepat.

Tahapan Kerja SIG
Dikutip dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono, tahapan kerja SIG meliputi tiga hal utama, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output).

1. Data Masukan (Input Data)
Tahap pertama adalah input data, di mana data asli dimasukkan dan diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer.

Data ini membentuk database di dalam komputer, yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk penggunaan atau pengolahan lebih lanjut.

Input data melibatkan pengumpulan dari berbagai sumber seperti data lapangan, peta, penginderaan jauh, dan data statistik.

a. Sumber Data
Data dasar berasal dari empat sumber utama, yaitu penginderaan jauh, data lapangan, data peta, dan data statistik.

b. Proses Pemasukan Data
Proses ini melibatkan pengumpulan dan penyediaan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Data kemudian diubah menjadi format digital untuk dimasukkan ke dalam SIG, membentuk database.

2. Manipulasi dan Analisis Data
Tahapan manipulasi dan analisis data bertujuan menyimpan, menarik kembali, dan menganalisis data yang telah ada dalam komputer.

Beberapa analisis data meliputi analisis lebar, analisis penjumlahan aritmatika, dan analisis garis dan bidang. Analisis data ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang fenomena di permukaan bumi.

3. Keluaran Data
Tahapan keluaran data berfungsi menyajikan hasil akhir dari proses SIG dalam berbagai bentuk, seperti peta, grafik, tabel, laporan, dan informasi digital lainnya.

Hasil ini memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengelolaan objek geografis seperti penggunaan lahan, sumber daya alam, dan lingkungan.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah teknologi yang mengubah cara kita memandang dan memahami data geografis.

Dengan kemampuannya menyampaikan informasi secara visual dan kontekstual, SIG menjadi alat yang berharga untuk berbagai keperluan.